Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Bohay

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Bohay

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Bohay, Hasrat-Bispak34 Berasal dari temanku yang mau cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini rada awut-awutan masalahnya memanglah saya baru pertamanya saya menulis. Ketika itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tidak semua tetapi ada sejumlah yang dapat dibawa kencan dalam hari sabtu tempo hari kami sependapat untuk cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang dalam tempat.

Di pertamanya saya masuk, aku terus tuju ke arah tempat meja reception serta dari sana saya mengucapkan tekad buat pangkas rambut. Dijelaskan wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya tunggu sekejap dikarenakan tengah repot semua.  Sembari menanti, saya berusaha untuk melihat-lihat sekitaran siapa yang tahu ada temanku, namun tak dilihat ada temanku antara semuanya orang itu.  Kemungkinan ia belum hadir, pikirku.

Kuakui jika sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bodi badan yang seimbang serta aduhai. Jika bisa memprediksi usia mereka, mereka berusia kira-kira 20-30 tahun. Saya jadi terlintas dengan pembicaraan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih sangsi karena salon ini sungguh-sungguh seperti salon umumnya.

Seusai beberapa waktu tunggu, saya ditegur oleh reception kalau saya telah dapat cukur rambut sekalian menunjuk ke salah satunya lokasi yang kosong. Aku juga ketujuan yang ditetapkan. Beberapa saat selanjutnya orang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengen dimodel apa?" ucapnya sembari melihatku melalui cermin serta selalu menggenggam rambutku yang udah cukup panjang.

"Mmm.. dirampung'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti pada pada tempat potong rambut pada biasanya, aku juga dikasih penutup di semua badanku buat menghindar beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Bohay

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Sangatlah tidak nikmat rasanya dan saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian terus menggunting rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, selalu kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama kawan, namun mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap miliki bercakap, selanjutnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ , ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami lantas setuju untuk janjian berjumpa di luar dalam hari Senin. Untuk pembaca kenali tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Sesudah saya usai, sembari memberinya tehnik ala-kadarnya, saya bertanya apa dia ingin saya mengajak makan. Ia bersedia serta dia menulis di selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang namanya Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya  badannya. Susi, dia punya rambut lumayan panjang serta pada bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia rada pendek, tatapannya lumayan misteri, dadanya sebesar Stella tetapi sebab bodi badannya yang rada pendek maka dari itu payudaranya membuat ngiler seluruhnya mata lelaki untuk menikmatinya.

Dan Yana, dia kelihatan benar-benar menjaga badannya, dia demikian menakjubkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun benar-benar seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami berjumpa di hari Senin dan di area yang udah disetujui. Sesudah makan siang, kami tonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang masa itu memakai kaos ketat punya warna biru muda tambah lagi dengan rompi yang dikancingkan serta dikombinasi dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai selanjutnya semua pemirsa dicengangkan oleh satu bab. Stella nampak terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri tengah bebas, dan kuputuskan untuk naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai selanjutnya Stella mengucapkan,

"Mmm.. Will, saya pengen bicara suatu sama kamu, betul-betul semuanya begitu cepat, Will.. saya senang dengan kamu.." ucapnya perlahan namun nyata.

Seperti disikat petir dengar kalimatnya, serta secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia sebutkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu udah sangat percaya dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak ketahui mengapa kalau saya berasa kamu gak seperti laki laki yang sempat saya mengenal. Kamu baik, serta kelihatannya perhatian and care. Saya tak mau jika sehabis saya pulang ini, kita tidak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. kalau saya bisa jujur sih, saya pula sukai dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan jika kita tidak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Bohay

"Ok, jika itu ingin kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya gak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku pengen lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti betul-betul! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan mukanya yang bundar dengan bola mata yang memiliki warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, serta ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali lagi ke jalanan.

Beberapa waktu lantas ia bergerak dari tempat duduknya serta ambil status untuk memberikan sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sekalian memegang. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, baik!Payudaranya yang cukup melawan itu sedang tekan lengan kiriku. Sinting, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku serta masih mendesak payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya betul-betul telah terangsang dengan perbuatan Stella, dan beberapa kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuman 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat dan cukup lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku dan bergerak ke bawah. Saya telah serius terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa gak saya saksikan punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya mengacauk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia lumayan kepelikan pada waktu pengin buka ikat pinggangku lantaran ia cuma memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang sesudah itu saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Sedikit-sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia kian turun dan turun ke bawah. Sekian kali Stella lakukan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di bagian biji kejantananku. Salah satunya tangannya menyelusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik makin ke atas, perlahan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa waktu, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari udah mencekam sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan ibarat kesenangan yang tidak pernah berakhir, nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap saat kutundukkan parasku memandang apa yang dilaksanakannya setiap itu juga kusaksikan Stella tetap masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh gairah.

Sebentar Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella lalu mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa ada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lalu bergerak pelan-pelan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sebentar serta kedengar suara unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang gemilang enaknya mengguyuri sekujur badanku.

Pelan-pelan setelah itu kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai saat bibir dan lidahnya gapai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu lebih peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kepuasan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk serta menggelikan seluruhnya urat-urat syaraf yang berada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara sisi kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sekalian masih tetap mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari intermezo celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta disasarkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas rada kuat serta Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang rada menyembul dari BH-nya dengan terkadang menyisipkan satu diantara jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa mendapat putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman serta kedengar nada karena membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulangkali. Saya gak sanggup kembali lihat ke bawah. Badanku kian lama makin meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian fantastis melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, belum sempat saya disedot sebagai berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh entahlah ke mana.

Gak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kesenangan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, serta dia tampak tersenyum kepadaku.

"Kamu menakjubkan, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala takjub oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Bohay

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya bila kamu seperti ini selalu," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Jika kamu sudah gak pingin keluar, keluarin saja, tidak perlu ditahan-tahan," jawabannya dan selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar dan perihal ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia memahami saya lagi bertarung untuk membatasi ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras mengendalikan rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia melepas kuluman untuk ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya tambah cepat. Saya telah usaha semaksimal untuk meredam ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba mengarah bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka dan pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan lumayan ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Awal mulanya dia yang cuman bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku main-main di sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jejaki tiap-tiap milimeter area dalam kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pula rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya beberapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Di waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh dan mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Makin lama kian cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella beberapa hentikan kuluman di tangkai kemaluanku sembari selalu menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang memandang kesibukan kami terpenting beberapa supir atau kenek truk yang kami lalui, tetapi saya tak perduli. Kesenangan yang kurasakan ketika itu serius membiusku hingga saya telah lupakan segalanya. Kembali Stella menjilat, menarik dan mengulum tangkai kemaluanku dan tidak tahu udah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat lihat yang dilakukan Stella pada kemaluanku. Kesempatan ini Stella lakukan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai tentang ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya cocok di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kepuasan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar akan tetapi dia selalu di sikapnya. Terkadang dia masukan seluruh tangkai kemaluanku dalam mulutnya serta dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya ikuti pergerakan turun naik.

"Stella, saya telah tak tahann.." kataku rada lirih menghentikan ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella semakin cepat dan berulangkali dia membuka matanya tetapi masih mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Situasi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap-tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangat nikmat rasanya. Sesudah bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada banyak spermaku melekat di sisi kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, perlahan. Sembari terus digenggamnya tangkai kemaluanku yang telah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Bohay

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Selanjutnya dia mengatur tempatnya, dia duduk serta mengatur bajunya. Aku juga mengatur bajuku seadanya. Saya pakai celana panjangku tapi tidak kumasukkan pakaianku. Beberapa waktu seterusnya, saya main ke kos Stella dan pada waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella datang dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana serta dia tak balik lagi bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima jadi operator di satu diantara perusahaan penyuplai jasa komunikasi smartphone. Sementara itu saya selalu selaku animator yang bekerja dalam suatu perusahaan di wilayah Kedoya namun saya harus tinggalkan kostku.

Selesai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya dan dia menuturkan kalau semua buruh yang bekerja di salon itu pula karyawan sex.

Stella tidak ketahui bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak paham apa salon sebuah samaran atau sex ialah sebuah tambahan. Ia mengucapkan jika untuk membawa keluar satu diantara karyawati di sana, satu orang mesti bayar pada muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Setiap malam seusai mandi pulang dari kerja atau seusai makan malam, kami kerjakan hubungan seksual. Tidak tahu hingga sampai kapan semuanya dapat usai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang bisa kami lintasi dan udah kami lintasi bersama-sama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella lantaran tambah hari saya semakin terbius oleh keasyikan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama