CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BOHAY

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BOHAY

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BOHAY, Hasrat-Bispak34 Telah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Meskipun saya telah berasa cukup lebih enak, saya masih ingin bermalas-malasan, dan melepaskan badanku yang telanjang bundar serta terselip dalam bedcover ini masih tetap terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku serta wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri lantaran saya terkenang peristiwa dalam hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah saat temaniku hingga kembali lagi ke kelasku, serta yang amat membuatku berbahagia yaitu SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku biar selekasnya istirahat serta tidur lantaran dia mengetahui saya kepayahan.

Namun, Andy tahunya saya kelelahan karena belajar hingga sampai malam, bukan dikarenakan ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, nyatanya udah jam 5:10 pagi. Jadi saya menarik napas panjang, siap-siap jalani ini hari yang tidak tahu akan berikan warna apalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya meratap perlahan-lahan waktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal waktu kupakai jalan, sampai lubang vaginaku terkadang berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku belum sembuh betul seusai tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meski sebenarnya saya telah istirahat semalam tanpa ada masalah, sampai saya telah tidur lebih cepat sesudah terima SMS Andy kira-kira jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam lemari bajuku buat ambil bra serta celana dalamku, pula seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan intimidasi Dedi, ini hari saya menetapkan untuk pakai celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa sangat risau, mengayalkan kawan temanku di sekolah tahu jika saya tak memakai celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BOHAY

Kadang-kadang saya meratap, saat terasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Juga sekarang saya anyar merasai bila otot perutku pun sedikit kejang, seperti habis mengerjakan sit up berkali mungkin.

Tetapi perlahan-lahan saya mengetahui sebuah hal yang aneh, entahlah mengapa saya jadi nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… zaman pagi pagi sudah kisruh gini…", saya bersungut-sungut serta memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk melepaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Selesai saya gantungkan semuanya lembar baju yang bisa kukenakan serta handukku, saya menggembok pintu kendati pun saya masih ingat bila pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh bila saya harus mandi tanpa ada menutup pintu kamar mandi, dan saya tak ingin kalaupun saya jadi terlatih begitu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Sehabis usai, saya lekas keringkan badanku dan memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah gak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma untuk Andy… bila kedepannya Andy tahu kamu telah gak virgin, apa Andy masih pengen sama kamu?", saya berujar di bayang-bayang diriku dalam cermin, serta sekarang hatiku jadi bersedih.

Saya mulai memanfaatkan busana dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal pada ke-2  betisku udah berasa sedikit menyusut. Selesai mematikan AC kamarku, saya periksa beberapa buku yang berada pada tas sekolahku, meyakinkan tiada yang ketinggal dan tidak lupa saya masukkan handphoneku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap buat membereskan tampilanku di muka meja dandanku, di saat tiba-tiba saya dengar telpon selulerku mengeluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu kalaupun ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari telpon selulerku, serta selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh ingin.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu telah tambah enak? Saya ingin ini hari kamu udah lebih sehat serta gak penat.'

Waktu saya memandang nama pengirimnya ialah Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya telah lebih sehat dan sudah tak penat. Saya suka sekali sebab saya berasa Andy mulai berani memberi perhatiannya padaku.

Sehabis saya menaruh mobile-phoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap membereskan tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai nampak rapi serta cantik megar, lalu saya memberi sedikit bedak di mukaku.

Ini hari saya mau tampak lebih elok serta menarik di depan Andy, serta saya melumurkan lip gloss seperlunya di bibirku.

"Andy… bila saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sembari menyaksikani diriku di cermin menegaskan tidaklah ada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya menanyakan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah menuju pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta berterima kasih pada Sulikah. Kemudian saya menggembok pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada di sisi rack sepatu, serta saya memanfaatkan kaus kaki namun juga sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan terheran-heran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang menatapku denganc penglihatan takjub.

"Thanks ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy juga memujiku sebagai berikut, kendati bila lihat Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya impianku itu tak mungkin terjadi sekencang itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BOHAY


Saya turun ke kamar makan buat nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari rata-rata, lantaran tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya gak ingin menjadi kelihatan tak menarik untuk Andy. Dalam sekejap saya selesaikan sarapanku, dan seusai membersihkan tangan serta mulutku, saya ambil langkah tuju garasi.

Di situ saya menyaksikan pak Bijakin sedang mengelapi mobilku. Waktu saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku sekejap menyudahi tugasnya, dan dia menatapku seperti baru kali pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang semula sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sembari masih menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya sudah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah pengen pergi sekolah nih", saya berucap di pak Bijaksanain sembari menunjuk lap masih yang ada di atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuman mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia lakukan itu sekalian selalu menatapku. Di saat saya lihat sekitar, saya memandang Wawan serta Suwito  berlaku sama, mereka lagi mematung sembari menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tidak pernah lihat cewek cakep ya?!", saya berniat menyentak dengan nada yang lumayan keras sampai mereka kaget.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sementara itu Wawan dengan paras terkaget jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya mencegah tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha masih menempatkan paras seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Bijaksanain lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua mulai juga dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka sewaktu mereka demikian gaungs dan bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BOHAY

"Eh eh… kalian pengin apa? Gak! Tidak mau!!", mengerti apa yang hendak dilaksanakan oleh pak Berbudiin, Wawan dan Suwito, saya berseru kuatir serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengamankan pintu mobilku sebelumnya mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka,  agar mereka dapat dengar jawabanku yang nyata kuusahakan untuk membikin mereka makin jengkel.

"Marilah non Eliza… Tidak lama saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tidak mau! Tak mau! Kelak bajuku lecek! Intinya tidak mau!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya berencana mengerling menuju mereka, dengan style yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya berasa takut mengandaikan apa yang bisa terjadi bila kini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah sebab didesak layani gairah birahi mereka terlebih dulu.

Sehabis seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab keinginan mereka yang selalu memaksakan saya turun sesaat, pada akhirnya mereka berserah  dan kembali meneruskan tugas mereka. Pak Bijakin mengelap mobil mamaku, sementara itu Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku tadi mereka gunakan serta meneruskan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan waktu saya menyaksikan mereka bertiga pura pura tidak tahu kalaupun mereka harus memberikan pintu garasi serta pintu gerbang buatku, saya menghimpit klakson mobilku sampai semua terkaget serta seluruhnya alat bersih bersih yang berada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya telah tak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijaksanain yang terdekat dengan mobilku nampak bersungut sungut sekalian memberikan pintu garasi selanjutnya pun pintu gerbang, sementara itu Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, biarpun saya tahu habis pulang sekolah kelak mereka bertiga akan membalasnya marah padaku, tidak tahu melalui cara menjadikanku piala bergilir atau piala bersama. 

Namun saya tidak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidak ada siapa siapa di dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang bisa mereka lakukan padaku selesai semuanya yang kulakukan ini, jika kelak saya betul-betul mesti sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut seram memikirkan perbudakan semacam apa yang mesti kujalani selesai saya pulang sekolah kelak.

Sehabis pintu terbuka seluruhnya, saya lekas meluncurkan mobilku ke sekolah. Saya tidak ingin memikir apa yang bakal berlangsung dengan diriku kelak, sebab di pikiranku sekarang ini cuma ada sebuah perihal, ialah saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu untukku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan istimewa cuma buat Andy. Saya ingin Andy betul-betul terpikat padaku.

II. Keinginan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah keluarkan bunyi waktu saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap cepat waktu saya memandang Andy baru turun dari mobilnya. Serta sewaktu saya memandang tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi cantik, serta saya suka sekali.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BOHAY

Saya tidak ingin mimpi cantikku ini amblas demikian saja, karena itu saya lekas meluncur dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy nampaknya langsung mengenal kalaupun ini yakni adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia tungguku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan mengancing pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang buat beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya saat saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang sekarang baru kusaksikan bila mukanya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm…  barusan pagi… saya telah sehat kok,  sudah gak demikian lelah seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku kian terlena waktu saya menyaksikan muka Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy masih tetap menunduk seperti gak berani melihatku serta saya tersenyum geli memandang kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali sebab Andy selalu menunduk tiada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman jail.

"Aku… anu… saya suka kamu telah tak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terimakasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya telah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berujar dengan gembira.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap jika kelanjutan kata-kata Andy barusan itu ialah penghormatan dari Andy jika saya nampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, kalimat Andy barusan itu masih membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah meyakini sekali kalaupun Andy sukai padaku, nampak dari sikapnya yang selalu salah tingkah seperti berikut dan ujaran Andy barusan membuktikan kalaupun Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan nada lambat.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengacaukank suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia tidak mungkin dapat melihatku. Saya tersenyum geli lihat Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini lantaran dia pun suka padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan di saat dia membawa mukanya menatapku, saya mengacaukankkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, entahlah suka atau malu, atau barangkali ke-2 nya. Saya tidak sangat percaya, namun saya terasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya gak tahu kata-kata apa yang dapat melukiskan hatiku saat ini, yang pasti saya rasakan pada pagi ini hari saya memperoleh asa yang cantik. Serta saya benar-benar berbahagia di saat Andy selalu mengambil langkah di sampingku, biarpun Andy yang kadang-kadang menengok serta tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Persis seperti tempo hari, saya merasai beberapa tatapan iri dari banyak pelajar cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya berasa senang serta suka, kendati pun sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang doi. Dan saat ini kami berdua sama-sama diam sekalian terus mengambil langkah, hingga selanjutnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terimakasih ya", saya mohon pamit pada Andy.

"Aku… saya pun ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sembari mengangkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas mengangkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari ambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi saat saya lihat Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku dan tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian terus mengambil langkah untuk duduk di sisi Jenny. Saya telah pasrah, ini hari saya pastilah dibujuk dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BOHAY

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada insiden spesial, kecuali Jenny yang repot merayu dan mengejekku terkait Andy, pun Sherly yang turut jadi parah kondisi pada saat kami kumpul di kantin pada pukul istirahat pertama serta, serta saat pukul istirahat ke-2  seperti saat ini kini.

Serta kalaupun umumnya saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, saat ini saya cuma dapat mengelit atau tersenyum malu, meskipun hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  selesai ini udah keluarkan bunyi.

"Review deh… wajahnya hingga merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sentil Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya, pun ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… tak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang serta memberikan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pun rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly semacam ini, namun saya menurut saja saat Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG... 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama